Jumat, 16 Desember 2016

Pembawa Minyak Wangi dan Seorang Pandai Besi

Sesungguhnya perumpamaan teman yang baik dan teman yang jahat adalah seperti pembawa minyak wangi dan pandai besi. Pembawa minyak wangi mungkin akan mencipratkan minyak wanginya itu atau engkau membeli darinya atau engkau hanya akan mencium aroma harumnya itu. Sedangkan pandai besi mungkin akan membakar bajumu atau engkau akan mencium darinya bau yang tidak sedap.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Seperti yang telah disabdakan oleh Rasulullah SAW. dalam hadits di atas. seorang teman yang baik ibarat pembawa minyak wangi yang mungkin akan mencipratkan minyak wanginya. Dan teman yang buruk ibarat seorang pandai besi yang mungkin akan membakar baju. Tentu kita semua akan memilih terciprat minyak wangi dibanding terbakar bajunya. Lalu, bagaimana cara membedakan pembawa minyak wangi dengan seorang pandai besi?

Dalam Alquran surat Al-Kahfi ayat 28, Allah telah sangat menjelaskan teman seperti yang harus dengan mereka kita harus bergaul. Seperti pada firmannya:
“Wahai Muhammad tabahkanlah dirimu bersama orang-orang yang tekun beribadah kepada Allah baik pagi maupun sore, demi mencari keridhaan-Nya. Jangan alihkan perhatian kamu dari orang-orang yang tekun beribadah, hanya karena kamu menginginkan kesenangan hidup dunia. Janganlah kamu taat kepada orang-orang yang lalai mengingat Allah dan mengikuti hawa nafsunya. Usaha mereka itu pasti sia-sia.” (QS. Al-Kahfi: 28)

Persahabatan yang hakiki adalah persahabatan yang terjalin di jalan Allah dan berlangsung karena kecintaan pada Allah. Jika hal itu sudah menjadi landasan sebuah persahabatan, maka kita akan mendapatkan seseorang yang akan menjaga kita agar tetap berada dalam jalan yang lurus. Tentu jika kita mencintai Allah, kita akan berusaha sekuat mungkin untuk dapat menggapai ridho-Nya dan berjumpa dengan-Nya di dalam surga. Dan jika kita mencintai seseorang karena Allah, kita juga akan berusaha membawa mereka bersama kita. Amar ma'ruf nahi munkar akan menjadi pernyataan cinta dari seorang sahabat yang mencintai karena Allah.

Dan dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah pada Hari Kiamat berseru, ‘Di mana orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari ini akan Aku lindungi mereka dalam lindungan-Ku, pada hari yang tidak ada perlindungan, kecuali perlindungan-Ku.” (HR. Muslim)

Tentu kita semua ingin mendapatkan perlindungan Allah. Karena itu, kita harus bersahabat dengan orang-orang yang sekiranya dapat membawa kita dalam ketaatan. Pembawa Minyak wangi.


Bagaimana dengan pandai besi?

Ja’far as-Shadiq berkata kepada anaknya, “Anakku, jangan berteman dengan tiga orang; orang yang durhaka kepada orangtuanya, sebab dia telah dilaknat oleh Allah. Orang yang jahat, sebab kejahatannya akan menular ke dalam dirimu. Dan seorang pembohong, sebab kebohongan dapat mendekatkan segala yang jauh dan menjauhkan semua yang dekat.

3 orang yang di sebutkan Ja'far as-Shadiq kepada anaknya adalah contoh pandai besi. Ia tidak akan membawamu kepada ketaatan, justru ia akan menularkan keburukannya kepadamu. Lagipula, pasti kita tidak ingin mendapatkan teman buruk yang akan memperlakukan kita secara buruk. Kita harus khawatir dan berusaha menghindari teman-teman yang akan menjerumuskan kita kedalam kesesatan. 

Rasulullah berdo'a dalam sebuah haditsnya, “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hari yang buruk, malam yang buruk, teman yang jahat, dan tetangga yang jahat di tempat tinggal tetapku.” (HR. Thabrani)

Semoga Allah memberikan kita hati yang dapat mencintai karena Allah dan sahabat yang dapat membawa kita ke dalam surga-Nya.

Aamiin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar